BUDAYA SUNDA
BUDAYA SUNDA
Budaya Sunda adalah budaya yang tumbuh dan hidup
dalam masyarakat Sunda. Budaya Sunda dikenal dengan budaya yang
sangat menjunjung tinggi sopan santun. Pada umumnya karakter masyarakat Sunda
adalah periang, ramah-tamah (someah), murah senyum, lemah-lembut, dan
sangat menghormati orangtua . Itulah cermin budaya masyarakat Sunda.
ETOS BUDAYA
Setiap bangsa memiliki etos, kultur, dan budaya
yang berbeda. Namun tidaklah heran jika ada bangsa yang berhasrat menanamkan
etos budayanya kepada bangsa lain. Karena beranggapan, bahwa etos dan kultur
budaya memiliki kelebihan. Kecenderungan ini terlihat pada etos dan kultur
budaya bangsa kita, karena dalam beberapa dekade telah terimbas oleh budaya
bangsa lain. Arus modernisasi menggempur budaya nasional yang menjadi jati diri
bangsa. Budaya nasional kini terlihat sangat kuno, bahkan ada generasi muda
yang malu mempelajarinya. Kemampuan menguasai kesenian tradisional dianggap tak
bermanfaat. Rasa bangsa kian terkikis, karena budaya bangsa lain lebih terlihat
menyilaukan. Kondisi memprihatinkan ini juga terjadi pada budaya Sunda,
sehingga orang Sunda kehilangan jati dirinya.
Untuk menghadapi keterpurukan kebudayaan Sunda,
ada baiknya kita melangkah ke belakang dulu. Mempelajari, dan mengumpulkan
pasir mutiara yang berserakan selama ini. Banyak petuah bijak dan khazanah
ucapan nenek moyang jadi berkarat, akibat tidak pernah tersentuh pemiliknya.
Hal ini disebabkan keengganan untuk mempelajari dengan seksama, bahkan mereka
beranggapan ketinggalan zaman. Bila dipelajari, sebenarnya pancaran etika moral
Sunda memiliki khazanah hikmah yang luar biasa. Hal itu terproyeksikan lewat
tradisinya. Karena itu, marilah kita kenali kembali, dan menguak beberapa butir
peninggalan nenek moyang Sunda yang hampir.
Ada beberapa etos atau watak dalam budaya Sunda
tentang satu jalan menuju keutamaan hidup. Selain itu, etos dan watak Sunda
juga dapat menjadi bekal keselamatan dalam mengarungi kehidupan di dunia ini.
Etos dan watak Sunda itu ada lima, yakni cageur, bageur, bener, singer, dan
pinter yang sudah lahir sekitar jaman Salakanagara dan Tarumanagara. Ada bentuk
lain ucapan sesepuh Sunda yang lahir pada abad tersebut. Lima kata itu diyakini
mampu menghadapi keterpurukan akibat penjajahan pada zaman itu. Coba kita
resapi pelita kehidupan lewat lima kata itu. Semua ini sebagai dasar utama
urang Sunda yang hidupnya harus 'nyunda', termasuk para pemimpin bangsa.
NILAI-NILAI BUDAYA
Kebudayaan Sunda memiliki ciri khas tertentu
yang membedakannya dari kebudayaan–kebudayaan lain. Secara umum masyarakat Jawa
Barat atau Tatar Sunda, dikenal sebagai masyarakat yang lembut, religius, dan
sangat spiritual. Kecenderungan ini tampak sebagaimana dalam pameo silih
asih, silih asah dan silih asuh; saling mengasihi (mengutamakan sifat welas
asih), saling menyempurnakan atau memperbaiki diri (melalui pendidikan dan
berbagi ilmu), dan saling melindungi (saling menjaga keselamatan). Selain itu
Sunda juga memiliki sejumlah nilai-nilai lain seperti kesopanan, rendah hati
terhadap sesama, hormat kepada yang lebih tua, dan menyayangi kepada yang lebih
kecil. Pada kebudayaan Sunda keseimbangan magis di pertahankan dengan cara
melakukan upacara-upacara adat sedangkan keseimbangan sosial masyarakat Sunda
melakukan gotong-royong untuk mempertahankannya.
KESENIAN
Budaya Sunda memiliki banyak kesenian,
diantaranya adalah kesenian sisingaan, tarian khas Sunda, wayang golek,
permainan anak-anak, dan alat musik serta kesenian musik tradisional Sunda yang
bisanya dimainkan pada pagelaran kesenian.
Sisingan
Sisingaan adalah kesenian khas sunda yang menampilkan 2–4 boneka
singa yang diusung oleh para pemainnya sambil menari. Sisingaan sering
digunakan dalam acara tertentu, seperti pada acara khitanan .
Wayang
golek
Wayang golek adalah boneka kayu yang dimainkan berdasarkan
karakter tertentu dalam suatu cerita perwayangan. Wayang dimainkan oleh seorang
dalang yang menguasai berbagai karakter maupun suara tokoh yang di mainkan.
Jaipongan adalah pengembangan dan akar dari tarian klasik .
Tarian
ketuk tilu
Tarian Ketuk Tilu , sesuai dengan namanya Tarian ketuk tilu
berasal dari nama sebuah instrumen atau alat musik tradisional yang disebut
ketuk sejumlah 3 buah.
Alat musik khas sunda
Alat musik khas sunda yaitu, angklung , rampak
kendang, suling ,kecapi ,goong ,calung . Angklung adalah instrumen
musik yang terbuat dari bambu , yang unik , enak didengar angklung juga sudah
menjadi salah satu warisan kebudayaan Indonesia. Rampak kendang adalah beberapa
kendang (instrumen musik tradisional sunda) yang di mainkan bersamma – sama
secara serentak.
Rumah Adat Sunda
Makanan Khas Sunda
Bahasa Sunda
Bukti tertulis bahasa Sunda berasal dari prasasti dari abad ke-14 M yang ditemukan di Kawali, Ciamis Jawa Barat. Bahasa Sunda banyak sekali dipengaruhi oleh struktur bahasa sanskerta dari India. Datangnya agama Islam dan lahirnya pemerintahan kerajaan Islam di wilayah Sunda, bahasa Sunda banyak sekali dipengaruhi oleh bahasa Arab sekitar akhir abad ke-16 M. Sementara bahasa Jawa tampak jelas pengaruhnya di awal abad ke-17 M hingga pertengahan abad ke-19 M karena pengaruh Mataram. Selanjutnya masuk pula bahasa Belanda terutama setelah dibuat sistem ejaan bahasa Sunda dengan menggunakan Cacarakan (1860) dan Aksara Latin (1912) yang diprakarsai oleh orang Belanda. Sementara bahasa Melayu merasuk ke bahasa Sunda, terutama setelah dideklarasikan bahasa persatuan dengan bahasa Indonesia (1928).
Sistem Kekeluargaan Suku Sunda
Sistem keluarga dalam suku Sunda bersifat
parental, garis keturunan ditarik dari pihak ayah dan ibu bersama. Dalam
keluarga Sunda, ayah yang bertindak sebagai kepala keluarga. Ikatan
kekeluargaan yang kuat dan peranan agama Islam yang sangat mempengaruhi adat
istiadat mewarnai seluruh sendi kehidupan suku Sunda. Dalam suku Sunda dikenal
adanya pancakaki yaitu sebagai istilah-istilah untuk menunjukkan hubungan
kekerabatan.
https://id.wikipedia.org/wiki/Budaya_Sunda
Komentar
Posting Komentar